Sabtu, 16 November 2019

Gara - Gara Rujak

Hai pembaca pojok baca, jumpa lagi ya. Kali ini saya mau posting kisah lucu Jon Koplo yang saya tulis dan dimuat di rubrik Ah Tenane, Solopos. Selamat membaca ya



“ Bu ini rujak buah beli di Pak Drajat? “ tanya Jon Koplo. Jam dinding di  ruang tengah menunjukan pukul 11 siang
            Inggih. Tadi Pak Drajat kebetulan lewat depan rumah “ jawab Lady Cempluk, isteri Jon
            “ Tak makan  saiki ya Bu? “
            “ Sebentar lagi jumatan. Apa makan rujaknya nggak sepulang dari masjid saja? Bapak kan tahu sendiri, sambal rujaknya Pak Drajat ekstra pedas”
             “ Tapi kelihatannya enak dan seger banget. Tak makan sekarang ya Bu”
            Nggih Pun “ Akhirnya Lady menyerah
            Tak lama kemudian, rujak buah itu pun tandas dilahap Jon Koplo. Bahkan, Lady Cempluk yang beli pun tidak disisai
***
            Jon tiba di masjid At’Takwa bersamaan dengan khotbah jumat dimulai. Selesai sholat sunah, Jon mendengarkan tausiah dengan seksama. Disaat khusuk mendengarkan khotbah, tiba – tiba perut Jon melilit – lilit. Awalnya, Jon berusaha menahan sakit perutnya karena tidak ingin melewatkan khotbah jumat yang disampaikan Ustad Tom Gembus
            Tapi karena perutnya semakin lama semakin sakit, mulas, Jon akhirnya memutuskan untuk ke toilet masjid. Ternyata, efek sambal rujak yang super pedas itu, membuat Jon mendekam cukup lama di toilet
            Setelah selesai dari toilet, Jon ke tempat wudhu yang  letaknya tak jauh dari toilet. Selesai bersuci, ketika Jon hendak ke tempat saf nya semula, ternyata para jamaah sudah berhamburan meninggalkan masjid. Karena malu, Jon akhirnya memutuskan ke toilet lagi untuk bersembunyi
            Jon..jon yang ketika  jamaah lain baru selesai jumat, kamu baru selesai buang hajat.

NB..gambar Jon Koplo diambil dari internet

Kamis, 07 November 2019

Belajar dari Boy Candra

Apakabar teman - teman setia blog Pojok Baca? semoga selalu dalam lindungan Allah ya. Aamiin. Kali ini saya akan cerita tentang pengalaman ketemu penulis hits Boy Candra. Tahukan? intip yuk..

Tahu nama Boy Candra sudah lama. Tepatnya pas suatu hari ke Gramedia Tegal rak - rak best seller yang biasanya di dominasi Tere Liye, Andrea Hirata, Asma Nadia, Raditya Dika, A Fuadi tiba - tiba tempat itu direbut seorang penulis bernama Boy. Boy Candra

Meski begitu, saya belum tergerak untuk membaca karya - karya penulis kelahiran 11 november 1989 ini. Entah kenapa? saya juga nggak tahu. He..he..

Waktu berselang, saya mengikuti akun Boy di Instagram juga di Twitter. Hal ini yang kemudian membuat saya tahu kalau Boy hendak mengadakan acara meet and greet di Gramedia Tegal, gratis pula..

Beruntung, sabut sore sebelum hari H, saya mendapat salah satu karya Boy yakni Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai. Selain bahan untuk mempelajari isinya, bisa juga bahan buat foto bareng. Haha 

Minggu siang, saya sampai di Rita Mall. Di sana, panitia yang didukung penerbit Mediakata sedang melakukan persiapan seperti mendesain tempat, cek sound dan lainnya

Setengah dua siang, saya mulai registrasi sebagai peserta sekaligus buat nomor antri foto bareng penulis 16 buku yang sebagian bestseller tersebut.Saya down dari sekian puluh yang registrasi, peserta yang datang didominasi mahkluk berjilbab. Abg- Abg pula. Untungnya saya berusaha cuek sambil baca buku dan sesekali menengok laman media sosial

Tepat jam 2 siang acara dimulai dengan akustikan oleh solois Rizal Saputra. Ketika Boy muncul dihadapan pembacanya, sebagian besar histeris ( kecuali saya dong ). Tapi histeris elegan. What? iya mereka teriak - teriak haa haaa saja. Coba kalau fansnya Afgan atau Gino Abraham pasti pada meringsek ke depan untuk peluk, cubit atau tindakan berani lainnya






Finaly, Boy ke depan dan saya mendapat banyak pelajaran dari dia. Saya catat sebagian ya, semoga bermanfaat

1. Bagi saya pembaca saya lebih pintar. Jadi, kalau saya salah boleh diluruskan
2. Pembaca buku - buku saya adalah pembaca, teman bukan fans. Fans bagi saya konotasinya negatif
3.. Tulis yang kamu pahami dan ingin kamu dalami
4. Setiap manusia berproses. Dulu, saya menulis aku dengan Q. hehe
5. Boy Candra pernah ditolak 7 penerbit sebelum akhirnya menulis 16 buku yang sebagian besar penjualannya laris
6. Yang susah itu membangun psikologi pembaca

Pembaca pojok baca, segini dulu ya. Doakan agar bisa terus menulis di sini

by Sutono Adiwerna, Penulis lepas, tinggal di Tegal. Foto dari internet

Senin, 28 Oktober 2019

Kisah Seru di Semaya


Saat dinyatakan lolos kelas inspirasi Pemalang 3, saya langsung dimasukan ke grup WA, Rombel SD N 2 Semaya. Seperti biasanya di grup tersebut diadakan vimeet untuk bahas persiapan - persiapan menjelang hari inspirasi


Tanggal 25 oktober, sore, saya bertolak dari rumah jam 3 sore. Sampai di halte jurusan Tegal - Pekalongan, sembari nunggu bus Santoso saya baca buku, buka hp nggak terasa sudah 30 menit menunggu, Santoso nggak datan - datang. Karena penasaran, saya iseng nanya ke mba mba penjual rokok tak jauh dari halte. Ternyata, Santoso yang ke Randudongkal cuma sampai jam 3 sore. So jadilah saya pakai bus besar ke Pemalang baru sambung ke Dongkal. Beruntung sampai di terminal Pemalang dapat bus jurusan Pemalang - Purwokerto pemberangkatan terakhir walau tarifnya agak mahalan😁



Add caption

Singkat kata, saya bertemu dengan teman - teman relawan SD Semaya 2, Kak Bambang, Kak Janah, Kak Pangestu, Kak Arman, Kak Fardanto dan lain lain. Seperti biasa, sebelum istirahat kita gunting - gunting dan persiapan lainnya


 buat acara besok



Pas Hari H, saya ngajar di 3 kelas yakni kelas 2, Kelas 5 dan Kelas 6. Secara umum saya bahagia. Tapi yang paling berkesan dengan kelas 5. Why? Kelas 2 seperti biasa lebih banyak tepuk - tepuk, nyanyi - nyanyi, mengenalkan profesi penulis harus ekstra keras. Di kelas 6, biasanya saya eksaitid, tapi entah kenapa di SD Semaya mereka kesannya kok materinya gini aja? Giliran saya ngasih materi, latihan agak serius mereka bilang capek Kakk. Di kelas 5, anaknya maniz maniz, mereka juga antusias, aktif sampai sebelum pulang mereka pada teriak teriak kecil Pakdeee


Jam 2 siang saya beranjak pulang. Terimakasih kakak relawan SD Semaya 2, terimakasih panlok KI Pemalang 3. Semoga lelah kita bernilai ibadah ya..

NB. Foto - foto Kak Fardanto, Kak Bambang

Selasa, 08 Oktober 2019

Selamat Jalan Eyang Habibie. Selamat Jalan Ibu Hj Ida Laila

Apakabar pemirsah Pojok Baca tercinta? semoga selalu dalam keadaan baik dan bahagia ya. Aamiin

Gaes, sebenarnya ingin sekali memposting di label Obituari saat Eyang Habibie dan Hj Ida Laila wafat. Tapi baru sekarang sempat. Maaf ya..

Eyang Habibie meninggalkan duka bagi siapa saja di seluruh rakyat Indonesia kenapa? karena selain beliau mantan Presiden, beliau juga pernah  menjadi menristek bertahun tahun, menciptakan pesawat, cendekiawan muslim yang juga penulis buku juga. Di postingan ini, saya mengingatkan agar kita menyempatkan mengirim doa agar beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt.. Alfatiha


Ibu Hj Ida Laila pedangdut legendaris sejak tahun 1960an. Beliau pernah berduet dengan penyanyi S Achmadi, Mus Mulyadi dll. Hits makernya Sepiring Berdua, Suara Hati, Bunga Dahlia dan masih banyak lagi. Di akhir karirnya, Hj Ida Laila lebih sering bernyanyi kasidah. Kalaupun dangdut, liriknya ke relegius sebut saja lagu Munafik, Siksa Kubur dll

Eyang Habibie, Hj Ida Laila telah tiada, tapi karyanya tetap tersimpan di hati kita. Semoga

Gaes, segini dulu ya, semoga kapan - kapan bisa nulis lagi..see you

notes : foto dari internet



Senin, 16 September 2019

10 Nasehat agar kita tidak terjerumus dalam lembah maksiat

Nasihat 1. Menyadari keburukan, kehinaan dan rendahnya perbuatan maksiat

Nasihat 2. Merasa malu pada Allah

Nasihat 3. Senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepada mu dan mengingat - ingat perbuatan baik-Nya kepadamu

Nasihat 4. Takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya

Nasihat 5. Mencintai Allah

Nasihat 6. Menjaga kemulian dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikan

Nasihat 7. Memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditinggalkan

Nasihat 8. Menghapus buaian angan - angan semu

Nasihat 9. Menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian

Nasihat 10. Kokohnya pohon keimanan yang tertanam kuat di hati


Selasa, 03 September 2019

Kisah dari Kelas Inspirasi Purwokerto 3



Tanggal 30 agustus jam 14.30, dengan kereta api Kamandaka saya menuju Purwokerto dalam rangka menjadi relawan kelas inspirasi di sana

Jam 16.04 saya tiba di stasiun Purwokerto. Di sana saya bertemu relawan lain yang sudah berkumpul di masjid dekat stasiun.

Berkat bantuan panitia kami dijemput agar bersama sama menuju pendopo kecamatan Banyumas tempat sekretariat kami. Nah, di dalam mobil ini, saya baru tahu kalau SD tempat mengajar kami di Desa Pasinggangan tak jauh dari kasus pembunuhan 4 orang yang pelakunya masih keluarga dan baru terkuak setelah 5 tahun...hiii

Malam harinya kami menyiapkan apa saja buat ngajar besok

Jam 7 pagi kami tiba di SD Pasinggangan 5 setelah melalu jalan naik turun selama 30 menit.

Ketika sampai di sana, anak anak menyambut kami dengan bersalaman. Setelah sambutan kepala sekolah, ice breaking, nyanyi indonesia raya dll kami pun roling mengajar, mengenalkan profesi dari satu kelas ke kelas  yang lain dan sambutan antusias. Semua fun. Alhamdulillah..

Meski di balik bukit, prestasi SD Pasinggangan 5 moncer terbukti pialanya bejibun. Perpusnya ada majalah bobo, buku buku anak macam KKPK dan picbook karya teman teman penulis anak juga melimpah

Kisah sedihnya gak kebagian tiket kereta, naik bus macetnya minta ampun. Badan seperti remuk redam

Rabu, 21 Agustus 2019

Tiga Jam Bersama Bumi Manusia



Di hari kemerdekaan saya memutuskan untuk menonton Bumi Manusia. Sebelum ke Tegal, saya gogling jam yang aman, jam yg terutama tidak mengganggu salat. Cek di GMC, Transmart, dan CGV pasifik. Nah yg aman adalah di pasific jam 12.30. why? Karena bocorannya 3 jam.. film terpanjang, bersaing dengan filmnya Arifin C Nor, film G 30 S. 😀

Karena hari kemerdekaan, ketika film belum dimulai, penonton yg full seat diminta berdiri menyanyikan Indonesia Raya.. Alhamdulillah

Film dibuka dengan suara berat, khas Om Iwan fals..kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati, air matanya berlinang, mas intan yg terkenang

Usai suara Om Iwan, giliran Iqbal alias Minke bernarasi. Gila, Iqbal yang menurutku jawa banget..

Menit menit pertama, datar apalagi pas Minke bangun kesiangan hingga tiba di rumah Annelis.

Beruntung, selanjutnya menurut saya adegan adegan selanjutnya greget. Dari mulai Minke dipecut ayahnya ( doni damara ), minke minta maaf sama ibunya ( ayu laksmi ) dll. Yg paling menguras emosi tentu saja drama di pengadilannya ( satu tentang pembunuhan ayah anne, satunya hak perwalian anne )

Jujur, baru baca karya Eyang Pram yg Cerita dari Blora waktu SMA dan Calon Arang. You know? Di rumah, saya ngoleksi hmpir 700 buku tapi gak ada yg punya eyang pram..terlalu ya?

Hal ini menguntungkan saya sehingga bisa nonton dengan nyaman. Setting, kolosalnya megah banget. Bravo mas hanung🙏

Akting Si Dewi Selebriti ( ketahuan umurnya ) Ine Febrianti menurut saya juara banget. Iqbal yg berada dibayang bayang Dilan, juga lumayan berhasil paling suka waktu Minke minta maaf sama ibunya ketika pertama kali pulang ke rumah.

Ohya menurut saya lagi, Iqbal brilian dia bisa bahasa Belanda, Basa Jawa, Bahasa Inggris dalam satu film

Pesan pesan di film yg mungkin tak sempurna bagi sebagian orang, buanyak banget. Yg paling mengesankan, Berbahagialah orang yg hidup dari keringatnya sendiri, satu satunya senjata adalah pena, saya harus mengisinya dengan tinta darah dll

Film ini 3 jam puncak konfliknya berkali kali.Terakhir, semua penonton pulang hingga kridit title yg diiringi om iwan, once dan novelis fiersa besari. Satu lagi, meski yg nonton banyak abg abg nya tapi mereka gak brisik neriakin iqbaaaalll. Penonton tegal keren pokoke😀😁

Jumat, 16 Agustus 2019

Penyesalan Awan


                Ibu masih duduk di tepi ranjang besi tua tempat Wak Tayo terbaring  ketika aku hendak  berpamitan untuk pergi nonton film dengan Lina, cewek tercantik, terpopuler di SMA Tiga
                “ Bu Awan pergi dulu ya ! “ pamitku dengan perasaan tak enak
                “ Kamu nggak kasihan sama Uwakmu? Kalau ada apa – apa dengannya bagaimana? “ ujar Ibu pelan, matanya sembab
                “ Ibu lebai deh.  Kan ada Ibu, ada Mas Memet. Ibu juga bisa kan telpon atau sms jika terjadi sesuatu dengan Uwak “ sentakku
                “ Ya sudah kalau begitu. Hati – hati ! pulangnya jangan terlalu larut ya ! “ kata Ibu akhirnya, mengalah
***
                Sudah  beberapa minggu ini, Wak Tayo sakit dan tidak bisa ke mana -  mana selain berbaring di ranjang besi using  di ruang tengah. Kami sudah membujuknya  pergi periksa ke dokter  tapi Wak Tayo menolak. Dalihnnya,  karena tidak ingin merepotkan kami bertiga
                Uwak Tayo adalah kakak ibuku. Kata ibu, Wak Tayo tidak bisa melihat sejak dia masih  kecil. Masih kata ibu, Wak Tayo kecil  waktu itu mandi di sungai, tanpa disadari mata kecil nan suci nya kemasukan air kencing blentung sehingga sampai sekarang tidak bisa melihat dunia. Meski tidak bisa melihat, Wak Tayo tidak mau menggantungkan diri pada nenek, juga pada  ibuku. Dia bisa memanjat pohon kelapa, mengasah pisau – pisau dan gaman para  tetangga, membuat sapu lidi. Sapu lidi bikinan Wak Tayo, terkenal tahan lama dan tidak mudah rusak.  Singkatnya, Wak Tayo punya mata lain yang membuat dia tak pernah kesulitan pergi ke mana – mana
                Kami terutama aku kecil,  berhutang banyak pada Wak Tayo. Ketika lelaki yang aku panggil bapak pergi meninggalkan kami demi perempuan lain, Wak Tayo jadi pahlawan kami. Wak Tayo sering memberi aku dan Mas Memet  uang jika ibu sedang tidak punya uang sepeserpun
***
                Malam itu aku dan Lina menonton fillm remaja yang ceritanya begitu romantis. Sepanjang film berlangsung, tangan kami bertautan seolah tak terpisahkan. Aku begitu bahagia karena berhasil mendapatkan hati Lina. Sepanjang film juga, HP sengaja aku matikan demikian juga HP Lina
                Dua jam kemudian, setelah film usai, aku mengantar Lina pulang ke rumahnya  tanpa kembali mengaktifkan HP terlebih dahulu. Motor matik kesayanganku melaju membelah malam menuju rumah Lina kekasihku
                Entah kenapa di sepanjang jalan,  penyesalan, perasaan tidak enak tiba – tiba datang menyusup
                Memoriku terlempar saat aku masih kecil. Aku  kecil, sering diajak Wak Tayo pergi ke ladang mencari kupu – kupu dan kumbang, aku kecil juga selalu menunggu Wak Tayo pulang membawa telur bebek pemberian Bu Haji yang biasa menyuruh Wak Tayo bersih – bersih taman atau mengasah pisau – pisau Bu Haji yang kebetulan punya kios daging di Pasar Trayeman. Aku juga ingat ketika kecil, Uwak Tayo selalu melindungi jika ada teman – teman ku yang nakal meledekku tidak punya bapak
                Karena rasa sesal dan  perasaan tak enak itu, begitu Lina sampai di rumahnya, aku menambah laju kecepatan motor matik kesayanganku
                Ketika perasaan tak enak itu tak kunjung hilang, sepanjang jalan aku berzikir menyebut nama Allah,  berharap perasaanku tenang kembali. Aku bukan laki – laki cengeng. Tapi entah mengapa malam itu air mataku menetes satu satu
                Begitu sampai di rumah, aku terkejut demi  mendapati rumah sederhana kami sudah ramai. Banyak tetangga berkumpul. Samar – samar aku mendengar lantunan ayat suci. Dengan buru – buru, aku memarkir motor dan segera menghambur ke dalam rumah. Kepalaku mendadak berat, tubuhku mendadak seringan kapas di hadapan tubuh kaku Wak Tayo yang sudah ditutupi kain jarik milik ibu, mataku berkunang – kunang sebelum akhirnya tubuhku  ambruk tak sadarkan diri




Tentang penulis : Sutono Adiwerna adalah penulis cerma dan cernak tinggal di Tegal. Cerpen cerpennya pernah dimuat di Minggu Pagi, Cempaka, Radar, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka dan lain – lain. Selain penulis, Sutono juga guru eskul kepenulisan dan pegiat literasi
                 


                

Rabu, 07 Agustus 2019

Sugeng tindak Mbah Moen


Pertama melihat berita beliu wafat, jujur perasaan saya biasa saja. Mungkin karena saya nggak pernah tahu rasanya menjadi santri di ponpes, bisa jadi juga karena belum pernah bergabung dengan ormas NU baik IPNU maupun GP Anshor. Bisa jadi juga karena saya pribadi belum pernah melihat, mendengar tausiah beliau baik langsung maupun dari media massa baik cetak maupun elektronik. Meski begitu, saya beberapa kali share nasihat beliau dalam bentuk gambar di medsos.

Ulama Kharismatik meninggal, dan kamu nggak merasa kehilangan? menyedihkan, keterlaluan. Batin saya bicara.

Entah bagaimana muasalnya, saya membuka Intagram. Pertama yang nampak di IG saya, postingan Gus Yasin Wagub  Jateng sekaligus putera beliau. Hati saya mulai basah. Saya tarik ke bawah, saya melihat postingan Gus Miftah, Pak Hanif dll. Mata saya mulai basah. Saya tergugu ketika melihat postingan Gus Mus. Dari sana, saya meliahat Mbah Moen bilang begini "Dungo kulo sakniki namung diparingi khusnul khotimah"

Saya bengong gak tahu harus bilang apa, lama. ketika melihat postingan Ustad Yusuf Mansyur ketika beliau ( Mbah Moen ) menyentuh Hajar Aswad, sebelum akhirnya beliau wafat di Makah 

Sugeng Tindak Mbah Moen, kami kehilangan dan kami harus belajar mengikhlaskan engkau pergi selamanya.

NB..gambar dari internet 

Kamis, 25 Juli 2019

Maafkan Saya Lik ( In Memoriam )



Jam 1 siang ketika hendak ke masjid. Ceklek tiba tiba sepada saya tidak bisa dikayuh, as nya kena. Saya pun memanggul sepeda, mencari bengkel terdekat, setelah duhuran di masjid trasa. Ketika, sampai di bengkel, adikku telpon, Lik Rijah telah tiada😢😢

Setelah sedikit drama, sepeda bisa dipakai, saya pun pulang.


Jam 4 sore saya ke rumah duka. Alhamdulillah, fine fine saja ikut mengangkat jenazah menuju pemandian, ikut salat, hingga mengangkat menuju pemakaman. Saya pun fine fine saja

Mataku mulai mengembun ketika jenazah sudah dimakamkan dan pecah ketetika salat magrib. Ingat kebaikan kebaikan adik bapak saya ini ketika saya kecil.

Maafkan saya Lik, jika selama ini gak pernah ngasih apa apa  kecuali sedikit uang kalau lebaran atau kalau sedang ingat😢😢

Maafkan saya Lik, hanya doa  yang bisa panjatkan serta ikut mengantarkan ke peristirahatan terakhir.. afatiha..

NB, gambar sumber dari internet 

Sabtu, 20 Juli 2019

Selamat Jalan Mas Wendo

Apakabar teman - teman pembaca blog saya? semoga tetap dalam lindungan Allah Swt ya. Aamiin. 

Langsung saja ya, kemarin negeri ini kehilangan tokoh terbaiknya. Yap. Telah berpulang ke rumah Allah, penulis, sastrawan, budayawan, tokoh televisi Arswendo Atmowiloto. Beliau meninggal dalam usia 70 tahun setelah berjuang melawan kanker. 

Teman teman yang baik, ijinkan saya menulis sekelumit kenangan tentang beliau ya..


Saya kecil hapal banget nama beliau. ACI, Imung, Keluarga Cemara, Menghitung Hari. Juga tabloid tabloid yang beliau kelola. Ketika berusaha menapaki jalan yang sama dengan beliau, saya ketemu, tahu, mendengar orang orang besar yg terinspirasi oleh beliau. Sedikit yg saya tahu, Hilman, Golagong, Leila S Khudori, dan muasih buanyak lagi. 3 nama diatas, juga menginspirasi penulis demi penulis yang sekarang besar. Hilman - Lupus, Gong - Balada Si Roy, Leila dengan Dunia Tanpa Koma nya.


Selamat Jalan Arswendo Atmowiloto, Selamat pulang di tempat yang abadi.

Segini dulu ya, kapan kapan sambung lagi.. see you



Rabu, 10 Juli 2019

114 Kisah dari Al-Qur'an

                Judul  buku : 114 Al – Qur’an Stories
            Penulis : Vanda Arie
            Penerbit : Kanak, Buana Aksara, Jakarta
            Cetakan : Februari 2019
            Tebal : 200 hlm
            ISBN : 978 – 602 – 53478 – 1 – 8

                Suatu hari Luqman Al – Hakim bersama anaknya melakukan perjalanan dengan menaiki seekor keledai
                Saat mereka melewati sebuah pasar, orang – orang yang melihat Luqman dan anaknya berbisik – bisik, orang tua tak punya tenggang rasa. Ia enak – enak naik keledai anaknya dibiarkan berjalan kaki. Mendengar itu, Luqman menyuruh anaknya untuk naik ke atas keledai, kemudian Luqman menuntunnya
                Baru beberapa langkah, orang – orang di pasar kembali berkata, betapa kasihan orang tua itu. Ia berjalan kaki sedangkan anaknya enak – enakan duduk di atas keledai. Dasar anak tak tahu sopan santun. Mendengar itu, Luqman menghentikan keledai. Ia lalu naik di belakang anaknya. Bersama sama duduk di atas punggung keledai
                Rupanya, orang orang yang yang melihat tetap mencemooh, sungguh dua orang yang tak tahu belas kasihan. Mereka tega menyiksa keledai itu dengan menungganginya berduaan
                114 Al – Qur’an Stories, berisi kisah kisah, pengetahuan tentang Surah Al – Qur’an . Selain kisah Luqman Al Hakim , ada banyak sekali kisah menarik, seru dan patut untuk diteladani. Diantaranya, Kisah Isra Mi raj, Kisah Nabi Hud  A.S, Kisah Abdullah bin Mas’ud , Kisah Kesederhanaan Rasulullah, Keutamaan Surat Al-Mulk dan banyak lagi.
                Kelebihan buku ini, bisa digunakan orang tua dan anak. Selain itu, bahasanya mudah dimengerti, kaver dan ilustrasi setiap cerita yang menarik
                Catatan saya, jika ananda tercinta ingin membaca sendiri buku ini, ada baiknya didampingi ayah bundanya karena beberapa kisah hanya dialami orang – orang dewasa. Paling ideal sih, jika buku ini dijadikan bahan  ayah dan bunda, para pendidik untuk becerita sehingga bisa memilih tema yang pas dan sesuai. Selamat membaca



                Peresensi : Sutono, penulis lepas dan pembaca buku tinggal di Tegal

Buku bagus nih
 

Minggu, 07 Juli 2019

Buku Tuntuntunan Salat Lengkap untuk Anak Telah Terbit

Apakabar teman - teman? senang sekali akhirnya bisa bersua lagi. Maaf jika terlalu lama tak menulis di sini. He he he

Teman teman, Alhamdulillah tanggal 1 juli 2019 kemarin, telah terbit buku terbaru saya. Sebenarnya bukan buku saya full ding, tapi duet dengan Mba Isti dan Ilustrator keca Mas Rahman Nur. Btw, berikut blurbnya, simak ya

Tuntunan Lengkap Salat untuk Anak berisi tuntunan lengkap salat lima waktu untuk anak mulai dari tata cara wudu, urutan salat, sampai hal hal yang membatalkan salat

Dilengkapi ilustrasi adegan wudu, salat, cerita hikmah, dan kalender praktik selama 30 hari, sehingga anak lebih asik dalam belajar. Selain itu, lampiran permainan ular tangga di dalam buku ini bisa anak mainkan bersama teman temannya. Praktikan salat dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunnya. Minta arahan ayah dan bunda jika kamu menemui kesulitan.

Selamat praktik

Tebal buku : 40 hal full warna, ilustrasi kece

Harga : 50rb


Segini dulu ya teman - teman, buku bisa pesan ke saya langsung atau hunting di toko buku terdekat. Terimakasih banyak ya 



Karya Saya

Selasa, 25 Juni 2019

Arum, Alif dan Asmaul Husna

Judul Buku : Cinta Dalam 99 Nama-Mu
            Pengarang : Asma Nadia
            Penerbit : Republika Penerbit, Jakarta
            Cetakan : April 2018
            Tebal : 306 halaman
            ISBN : 978-6025-7340-52
                Arum gadis penyakitan. Ibunya seorang dokter terkenal, ayahnya pegawai lapas. Rutan. Meskipun berpenyakitan, Arum gadis yang berpendirian dan peduli pada anak-anak yang tak beruntung. Di apartemennya, Arum mengasuh anak-anak jalanan dengan latar belakang bermacam-macam. Dari yang balita hingga remaja. Dari yang berpenyakitan hingga anak yang punya kebiasaan yang menghawatirkan. Kepedulian Arum tentu ditentang mati matian sang ibunda. Beruntung Arum punya ayah memahami Arum, juga diasuh oleh Bi Nah yang sedari kecil mengenalkan Arum pada Asmaul Husna. Nama-nama yang indah dan baik milik Allah
                Alif, sejatinya pemuda yang baik. Tapi kematian ibundanya membuat Alif jadi pemuda pemberontak, peminum dan sedikit liar. Meski begitu, Alif selalu memegang nasihat mendiang ibunya agar memuliakan perempuan. Kalau Arum mengenal Asmaul Husna dari Bi Nah, Alif tahu nama-nama yang indah tersebut dari ibu dan sopir kepercayaan keluarganya. Alif makin terpuruk ketika ayahnya juga meninggal dunia
                Arum-Alif, keduanya dipertemukan di tempat ayah Arum bekerja, yakni penjara. Alif dipenjara karena kelicikan keluarga dari pihak ibunya dan Arum seperti biasa sedang mengadakan acara di sana. Ketika keduanya mulai saling memendam rasa cinta, Arum celaka karena orang orang yang menyimpan dendam kepada Alif.  Bagaimana kisah selanjutnya?
                Asma Nadia, telah menulis 55 novel yang sebagian besar bestseller. 10 diantaranya telah diangkat ke layar lebar. Jam terbang membuat novel Cinta dalam 99 Nama-Mu istimewa dalam menceritakan karakter para tokoh, alur dan konflik yang kuat
                Kelebihan lain, novel ini banyak bertabur kata kata yang menggugah dan inspiratif.
                Kalau setting rutan dan lokasi anak jalanan digali lagi, novel yang ditulis peraih tokoh perbukuan ini akan jauh lebih menggigit. Selamat membaca


                Peresensi : Sutono Adiwerna, Penulis Lepas, Ketua Forum Lingkar Pena Cabang Tegal

Resensi sederhana
 

Senin, 17 Juni 2019

Katakan Tidak Pada Korupsi

                Judul buku : Cermin Cahaya
            Penulis : Qoniah, Pipiek Isfani, Dian Nafi dkk
            Penerbit : Balai Bahasa Jawa Tengah
            Cetakan 1 : Oktober 2018
            Tebal : 390 Halaman
            ISBN : 978 – 602 – 52390 – 0 – 7

                Ketika pulang dari sekolah, Fariz mendapati sebuah bingkisan di meja makan. Karena penasaran, Fariz mengintip isi bingkisan itu. Air liur Fariz hampir menetes karena isi bingkisan itu, kue yang lezat dari toko kue terkenal pula
                Sayangnya, ketika Fariz hendak melahap kue tersebut, Fariz mendapati nama ibunya “ Istiqomah “ di kotak kue itu. Fariz ingat pesan ibunya untuk tidak boleh makan sembarangan dan harus meminta izin kepada ibu
                Dengan sabar Fariz menunggu ibunya yang bekerja sebagai Hakim pulang ke rumah. Sayangnya, ketika ibu pulang, Fariz tidak dibolehkan menyantap kue yang lezat itu. Kenapa ya?
                “ Kue Ibu “ adalah salah satu dari 50 cerita anak yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah ini. Pesan tersiratnya adalah mengenalkan, mengajarkan anak untuk tidak melakukan korupsi, penyuapan dan lainnya.
                Selain cerita bertajuk Kue Ibu ( Dian Nafi ) , ada puluhan cerita yang tak kalah seru, menarik, dan sarat pesan moral. Sebut saja di cerpen Harta Karun dari Kebun ( Lia Herliana ), Pelajaran Berharga  dari Desa ( Muhammad Fauzi ), Sahabat dari Surga ( Handry T. M ) dan lainnya .
                Kelebihan buku ini, selain tema yang beragam, sepertinya para penulisnya adalah para penulis cerita anak yang cukup berpengalaman sehingga sebagian besar cerita – cerita di buku ini mengalir dan enak dibaca
                Catatan saya, antologi cerita anak ini akan semakin menarik kalau di sertai ilustrasi, fontnya agak diperbesar sehingga nyaman dibaca oleh pembaca anak
                Terlepas tidak adanya ilustrasi, buku setebal 390 halaman ini sangat layak untuk dijadikan refrensi para pendidik, orang tua dan anak – anak yang sudah mahir membaca. Selamat membaca .


                Peresensi, Sutono Adiwerna.  Penulis Lepas, Pembaca Buku tinggal di Kab Tegal

cernak balai bahasa jateng
 

Jumat, 14 Juni 2019

Tips Menulis Cerita Anak di Media

Apa kabar pembaca pojok baca ku? semoga sehat sehat selalu ya. Aamiin

Kali ini saya mau menuliskan tips menulis cerita anak di media baik majalah maupun koran. Ohya sebelum menuliskan tips, saya sudah menulis cernak di berbagai media baik lokal maupun nasional seperti majalah Ummi, Radar, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Kompas dan masih banyak lagi. Langsung saja ya berikut tips - tips nya 

1. Baca media yang kita ingin kirimkan. Setidaknya baca lebih dari cerpen yang ada di sana. Bisa baca koran, koran majalah dengan membeli di tukang koran, bisa baca di perpustakaan, bisa baca di blog atau web para penulis atau web yang memposting cernak, banyak lho. Misal Bobonet, Nusantara Bertutur dll

2. Cernak biasanya berupa cerpen realis, cerpen detektif, cerpen misteri. Bisa juga bentuknya dongeng baik fabel maupun kerajaan

3. Tulis ceritamu sekitar 500 sd 700 kata ya. Kalau untuk cerpen buku biasanya lebih panjang.

4. Setiap media punya cara pengiriman yang berbeda. Ada lho koran yang lebih suka menerima kiriman cerpen dari via pos atau ekspedisi seperti koran Kedaulatan Rakyat misalnya

5. Tulis saja ceritamu hingga selesai, abaikan kesalahan ketik dan lainnya dulu

6. Endapkan

7. Baca lagi ceritamu biasanya akan kita temukan kesalahan ketik, cacat logika dll

8. Kirim saja tulisanmu kemudian kalau ada ide lagi tulis lagi dan tulis lagi

9. Meski mengabaikan, tetap kita juga aktif mencari tahu kabar tulisan kita. Baik dengan beli koran majalah, baca di perpus atau gabung di grup - grup di Face book seperti Sastra Minggu, Sastra koran Majalah dll

10. Selamat mencoba ya 

Demikian tips saya ya, semoga ada manfaatnya. Sampai jumpaaa

Senin, 10 Juni 2019

Aku Sayang Ibu

Judul buku : Cerita Ibu Sari
Pengarang : Alby Syafie
Penerbit : Tiga Ananda, Solo
Cetakan 1 : Agustus 2018
Tebal : 24 hlm
ISBN : 978 – 602 – 366 – 493 – 1

                Hari itu SD Taman Pelangi merayakan Hari Ibu. Semua murid diwajibkan mengenakan kostum sesuai dengan pekerjaan ibunya masing masing
                Vida yang tidak nyaman dengan kostumnya, mengajak Sari yang kebetulan duduk di sebelahnya untuk bertukar kostum
                Untungnya, beberapa saat setelah bertukar kostum Vida dan Sari menyadari hal tersebut menandakan mereka tidak saying dan menghormati ibu mereka
                Satu persatu siswa  SD Taman Pelangi bercerita tentang  kostum yang dipakainya
                Saat giliran Vida, Sari dan semua tamu bertepuk tangan ketika Vida menyerahkan bunga kepada Bu Yasmin
                Sari yang mengenakan kostum kuli panggul dengan percaya diri bercerita profesi ibunya seperti halnya teman – teman yang lain
                Apa saja yang diceritakan Sari sehingga semua tamu di aula SD Taman Pelangi jadi hening dan sunyi?
                Cerita Ibu Sari dikemas dengan bentuk cerita bergambar. Ditulis dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami pembaca anak
                Kelebihan lain buku ini, kertasnya tebal dan luxs, ilustrasinya cantik dan menawan. Nilai plus lainnya, dengan membaca buku ini, pembaca anak diharapkan bisa  belajar tentang moral, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta mampu mengendalikan emosi
                Buku ini bisa jadi teman yang aman untuk putra putri tercinta kita. Bisa juga dikoleksi orang tua, para  pendidik sebagai refrensi untuk bercerita kembali kepada putra putri tersayang. Selamat membaca



                Perensi buku : Sutono Adiwerna, penulis lepas, pembaca buku, aktivis literasi

Tiga serangkai

Sabtu, 01 Juni 2019

Selamat Jalan Ibu Ani Yudhoyono

Apakabar pembaca tercinta? semoga selalu dalam lindungan Allah Swt. Aamiin

Kali ini ijinkan saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya ibu negara presiden ke 6 Ibu Ani yang kemarin berpulang kerahmatullah karena kanker yang beliau derita. Semoga khusnul khotimah dan Pak SBY dan keluarga diberi kesabaran, ketabahan dan kekuatan oleh Allah. Aamiin.

Gaes, sedikit cerita, tahun 2012 atau 2013 ( lupa tahun pastinya ) Pak SBY dan Ibu mengunjungi Kabupaten Tegal. Kebetulan kala itu, saya berjualan di lapak di jalan yang dilewati mobil R1. Saya ingat persis, kala itu mungkin sekitar pukul 12 siang, mobil hitam mengkilat dengan tulisan R1 lewat di sekitar saya berjualan koran. Mobil itu, mengalun pelan. Tiba - tiba, jendela dibuka, ibu negara melambaikan tangannya sambil tersenyum manis dan penuh wibawa. Jujur, ibu negara favorit saya adalah Bu Tien, tapi demi melihat senyum beliau, saya sangat bahagia saya sangat bersyukur bisa melihat senyum yang ternyata menjadi kenangan terakhir

Waktu berjalan, suatu hari ada pameran buku di Yogya Mall Slawi, disebuah tumpukan buku obral, ada buku bertajuk Ani Yudhoyono Sang Putri Prajurit, ketika itu, saya ndak membelinya karena memang sedang mencari refrensinya buku - buku fiksi entah anak atau dewasa. Sekarang saya nyesal mengapa kala itu nggak beli, itukan bisa jadi kenangan terakhir

Ah nasi telah jadi bubur biarlah senyum berwibawa itu yang akan selalu saya kenang bersama doa tulus untuk beliau. Alfatiha..

Pembaca tercinta, segini dulu ya, doakan ya kapan - kapan bisa nulis lagi di sini. Ditunggu komentarnya ya.. salam literasi


Berita duka

Serunya beli buku-buku seken

 1. Buku yang kita dapatkan original dengan harga terjangkau. 2. Pernah mendapatkan buku yang edisi PO, ada tanda tangan penulisnya. 3. Pern...