Sabtu, 16 November 2024

Serunya beli buku-buku seken

 1. Buku yang kita dapatkan original dengan harga terjangkau.

2. Pernah mendapatkan buku yang edisi PO, ada tanda tangan penulisnya.

3. Pernah dapat buku incaran, yang saya dapatkan bertahun kemudian. Eh di dalamnya ada uang lima puluh ribuan.

4.Dapat buku yang ada tanda tangannya Rafi Ahmad. Pas dapat buku ini, jadi berpikir keras. Apa pemiliknya ketemu Rafi saat baca buku tersebut terus minta tanda tangan Host Dasyat? entahlah.

5. Sering dapat buku inceran yang pas terbit susah terbeli

6. Dan lain sebagainya.

Rabu, 25 Januari 2023

Cara Mengirim Cerpen Ke Majalah Bobo

Tahukan majalah Bobo? majalah anak legendaris yang kini sudah berusia 50 tahun. Dari awal terbit hingga sekarang masih menerima cerita baik naskah cerpen maupun dongeng. Gimana sih cara mengirim naskah baik cerpen atau dongeng ke sana? kini intip yuk! semoga bermanfaat.


1. Panjang naskah kisaran 700 kata

2. Alur maju ( biasanya )

3. Rapih editannya. Jadi sebelum kirim teman-teman baca berkali-kali dulu. Kalau sudah mantap baru deh dikirim ke sana.

4. Bisa cerpen atau dongeng

5. emailnya bobo@gramedia-majalah.com

6. Lengkapi pengantar di badan email, serta biodata yang meliputi bionarasi, alamat, no telp, no rekening dan NPWP ( kalau ada )

7. Kirim sebanyak-banyaknya dan kabari jika karyamu nongol ya.



Selasa, 24 Januari 2023

Kebiasaan-Kebiasaan Penulis Beken

Kamu ingin jadi penulis? penulis yang bisa menghasilkan banyak karya dan bisa bertahan menulis dalam rentang masa yang lama? pasti mau dong? salah satu caranya bisa dengan mengintip kebiasaan penulis-penulis beken berikut. Yuk simak! syukur-syukur sih bisa kamu terapkan.

 

1. George Owwel. Doi saat masih menjadi gelandangan dan pengemis kelaparan beliau tetap maksaain tetap membaca dan menulis setiap hari. Keren kan?

 

2. Stephen King. Beliau menulis setiap hari minimal 10 halaman, termasuk pas hari libur. Kata doi, jika anda tidak punya waktu membaca, Anda tidak punya waktu atau alat untuk menulis.

 

3. Hemingway menulis 500 kata perhari, ia juga menulis ketika pagi mulai muncul.

 

4. Murakarmi saat menulis novel ia bangun subuh dan siangnya untuk berlari.

 

5. Sinta Yudisia Penulis novel Existere ini menulis sebelum subuh. Beliau juga punya kliping setebal 1 atau 2 meter. Setiap bepergian psikolog ini juga selalu membawa notes beserta pensil/spidol warna untuk mencatat atau menandai hal penting dari yang ia baca.

 

6. Aveus Har Jawara lomba novel Diva Press ini selain penulis juga nyambi jualan mie ayam. Jika saat melayani pembeli mie ayamnya ia dapat ide, ayah dari Gita dan Novel ini menulisnya di HP. Kalau ada waktu barulah hasil idenya ia pindah ke laptop. Superkan?
Dari Berbagai sumber.

Jumat, 20 Januari 2023

Balada Si Roy, tentang kehilangan, memaafkan dan pembuktian

 Tempat Asing ada buat ditaklukan ( Roy )


Film dibuka dengan adegan Roy dan Joe memasuki sekolah baru. Roy dengan sepeda dan anjing kesayangannya ( Joe ) tentu saja membuat heboh satu sekolah. Tak hanya itu, Roy juga bikin geram Dullah si pemilik sekolah ( tanda kutip ). Pasalnya, di hari pertama Roy dan Joe bisa dekat dengan Ani si Dewi Venus yang ditaksir Dullah.

Roy-Ani semakin dekat membuat Dullah dan genk-nya bertambah meradang, Dullah dan Genknya membututi Roy dan Ani yang pergi ke Anyer. Di sana Dullah mengeroyok Roy. Pertarungan yang tak seimbang berujung tragis. Joe berusaha menolong sahabatnya dari ia kecil.

Berakhirkah kisahnya?

Tentu tidak. Seteru Roy dengan genknya RAT ( Roy, Andi, Toni ) dan Borsalino ( Genk-nya Dullah ) terus berlanjut hingga berujung kepada kematian Andi yang kecelakaan setelah sebelumnya dibuly oleh Borsalino.  Kisah selesai?

Belum. Masih ada kisah tentang debus, mistik, intrik politik. Selesai? No. Kalau kamu penasaran, kamu bisa cus datang ke bioskop di kotamu.

Balada Si Roy diangkat dari cerbung, novel berjudul sama karya Golagong. Versi film disutradarai oleh Fajar Nugros.

Akting para pemerannya lumayan natural dan keren. Tapi yang menyita perhatian saya adalah Lulu Tobing yang jadi ibu Roy dan Yusuf Mahardika yang berperan sebagai Edi.

Lulu,  masih semanis, secantik dan senatural saat dia jadi Indah di sinetron legenda TERSANJUNG 1. Yusuf, bisa jauh banget dengan Madun yang selama ini melekat padanya. Saat jadi Edi, Yusuf style 80-90annya dapat banget.

Kejutan lainnya turut berperan Ramon Y Tungka yang pada era 2010an digadang-gadang akan jadi Roy di film ini jadi ayahnya Roy yang hilang karena dikenal sebagai aktivis. Ada juga Andy Riff dan Arswendi. Andi jadi tukang bakso, Arswendi jadi pensiunan yang menjadi tukan jualan kalender dan tukang becak.

Tak ada gading yang tak retak. Sayang banget tokoh Joe mengalami kejadian tragis di 30 menit pertama padahal diakan jadi sub judul film ini. Eh kayaknya akan ada Balada Si Roy eps Avonturir, kita tunggu saja gaes. Akting Abidzar di seri Roy berikutnya.




Sabtu, 06 Maret 2021

Kisah Sedih Pencuri Apel

 



                Judul Buku : Tragedi Apel dan Buku Ajaib Jiko

            Pengarang : Yosep Rustandi

            Penerbit : Lintang, Indiva, Solo

            Cetakan : Juli 2020

            Tebal ; 160 hlm

            ISBN :978-623-253-002-7

            Harga : 40.000

               

                Alin pemulung cilik yatim. Alin sedih ketika ibunya sakit dan bocah laki-laki tersebut tidak dapat membawa ibunya berobat ke klinik karena tidak punya uang. Penghasilannya dari mulung hanya cukup untuk beli beras dan sedikit lauk. Alin semakin sedih karena ibunya tak mau makan kalaupun mau, hanya sesuap demi sesuap. Ibunya ingin sekali makan buah apel. Alin pikir, jika dirinya membawa apel ibunya akan sembuh dan sehat seperti sediakala.

                Saat memulung bersama Jiko sahabatnya, Alin melihat Mbak-Mbak berseragam SMA sedang beli sekilo apel. Tanpa pikir panjang, Alin merebut kantong plastik berisi apel tersebut dan lari sekencang kijang diikuti Jiko dibelakangnya. Masalah mulai timbul, karena Alin ingat kalau ibunya pantang memakan sesuatu dari hasil mencuri. Karena tahu Jiko itu sudah bisa baca setelah sekolah di Sanggar Hati juga mempunyai buku ajaib, Alin bertanya kepada sahabatnya bagaimana caranya agar ibu mau makan apel curian sehingga ibunya sembuh. Sayangnya, di jalan apel tersebut hanyut ke sungai karena hendak direbut Atang Cs. Masalah semakin pelik, seru di Sanggar Hati, tempat Jiko belajar baca tulis gratis kedatangan guru baru, Kak Dini, yang apelnya dicuri Alin. Bagaimana kelanjutan ceritanya?

                Tragedi Apel dan Buku Ajaib Jiko adalah novel anak yang menjadi juara pertama  Kompetisi Menulis Novel Anak Indiva  tahun 2019 lalu. Membaca novel anak ini, kita akan mendapat petualangan seru yang penuh haru. Kelebihan buku ini selain ceritanya bagus, banyak pesan-pesan kebaikan yang bisa diambil oleh para pembacanya. Kelebihan lainnya, layout, ilustrasinya menawan dan pas buat pembaca anak.

                Tapi tidak ada gading yang tak retak. Harga beras, dalam buku ini masih sangat murah sekali, tetapi novel anak ini tidak detail setting tahun 1990-annya. Ada  juga typo di sebuah halaman. Tapi, itu tentu saja tidak mengurangi nilai buku keren ini. Menurut saya, buku ini cocok dibaca siapa saja terutama anak-anak yang sudah lancar membaca dan tentu saja guru juga orang tua untuk diceritakan kembali kepada putra-putri tercinta. Selamat Membaca.

 

                Peresensi : Sutono, penulis lepas, pembaca buku. Tinggal di Tegal.

Rabu, 20 Januari 2021

BTS Jalitheng

 BTS, fabel Jalitheng yang masuk 50 besar dari 389 cerita yang masuk di sayembara dongeng SIP Publishing.

Pas lihat poster lomba, sebenarnya ndak niat ikutan. Pertama, saya merasa bukan penulis lomba karena sering kalah lomba. Kedua, saya jarang bikin dongeng. Kalau baca majalah bobo, dongeng tak skip, cuma baca cerpen saja. Ketiga, jurinya mas Ali Muakhir, Mba Mulasih Tari pasti milihnya ketat.

Poster lomba itupun berlalu.

Someday, saya diinvite grup FB alumni kelasnya uni Dian Onasis. Di sana diposting info lomba dongeng SIP yg ternyata diperpanjang.

Entah mengapa, saya jadi tertarik ikut. Saat itu juga saya baca syarat-syaratnya. Pagi harinya, saya pesan e book syarat ikut lomba tersebut. Ebook how to menulis dongeng itu, lumayan buat gambaran.

Aha, saya jadi ingat. Suatu malam, lihat kucing baru lahiran di seberang jalan di dalam kardus. Saya bukan cat lover, tapi kalau pas makan terus ada kucing, pasti ngasih yg sekiranya kucing doyan. Jadi walaupun geli sama kucing yg baru lahir, saya tepikan kardus berkucing itu ke teras rumah ben ndak kehujanan.

Nah peristiwa itulah saya sulap jadi fabel dan saya kirim.

Ngirim ngirim saja. Walau ndak juara, seneng dapat 50 besar dan bakalan dibukuin, dapat medali. Yey akhirnya punya medali. Some day moga dapat piala. Aamiin.



Jumat, 25 Desember 2020

Ayah aku mohon maaf

 


Dan pohon kemuning
Akan seg'ra kutanam
Suatu saat kelak dapat jadi peneduh
Meski-pun hanya jasad
Bersemayam di sini
Biarkan aku takafur
Bila rindu
Kepadamu
Walau tak terucap
Aku sangat kehilangan
Sebagian semangatku ada dalam doamu
Wari-san yang kau tinggal
Petuah sederhana
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan
Meskipun aku tak dapat menunggguimu saat terakhir
Namun aku tak kecewa
Mendengar engkau berangkat
Dengan senyum dan ikhlas
Aku yakin kau cukup bawa bekal
Dan aku bangga jadi anakmu
Ayah aku berjanji
Akan aku kirimkan
Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Setiap
Sujud sembahyang
Engkau hadir terbayang
Tolong bimbinglah aku
Meskipun kau dari sana
Sesungguhnyalah aku menangis sangat lama
Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan tenang

( lirik kerennya Ebiet G Adhe )


Rabu, 16 Desember 2020

Welcome Roy

 Saat masih sekolah dasar, saya baca potongan cerbung Balada Si Roy dari kertas bungkus nasi. Kemudian sempat pinjam majalah Hai dari tetangga yang waktu itu udah remaja dan kebetulan punya majalah Hai.

Tahun berselang, saya sering mendapati nama penulis Balada Si Roy, Mas Golagong menulis skenario sinetron atau novelnya di layarkacakan. Salah satunya, Pada Mu ku bersimpuh yang dibintangi kalau nggak salah oleh Iis Dahlia, Ineke Koesherawati dll.

Lulus SMA, mulai kenal majalah Annida dan kerap baca cerpen Mas Golagong di sana. Kemudian saya bergabung dengan FLP cabang Tegal.

Pas Munas FLP tahun 2009, saya sebangku dengan relawan Rumah Dunia yang juga aktivis FLP Serang ( Abdl Karim kalau nggak salah ). Nah dari dia, saya mendapat nomor kontak Mas Gong. Isenglah saya sms Mas Gong. Pas sidang komisi, saya mendapat balasan sms dari Roy''. Isinya, maaf saya tidak bisa dapat hadir di Munas FLP karena sedang pengapuran tulang. Membaca sms ini, rasanya senang, bahagia tapi campur sedih.

Tahun 2012, saya bela-belain ke Pekalongan begitu tahu Roy ngisi pelatihan travel writer di sana. Sst, karena kantong mepet, saya ngambil tiket acara yang ndak dapat buku travel writer sehingga lebih murah. Lumayan lho, bisa buat ongkos nak bus.

Tahun berselang lagi, seneng banget ketika mendengar BSR mau difilmkan. Kala itu, munculah nama nama hits seperti Fathir, Ramon, Nicholas Saputra, Reza Rahardian yang digadang-gadang menjadi Roy. Sayangnya, itu ndak terjadi.

Baru 2019 lah, Fajar Nugros yang serius banget memfilmkan BSR. Tahun 2020, Desember, terpililah Abidzar Al Gifari sebagai Roy dan Febby Rastanty sebagai Ani aka Dewi Venus.

Welcome Roy, Abidzar, Febby dan pemain lainnya.




Jumat, 04 Desember 2020

Kenapa Sinetron Ikatan Cinta Hits?

 Di dunia maya maupun di dunia nyata, hampir semua membahas sinetron yang dibintangi Amanda Manopo, Arya Seloka, Evan Sanders dll ini. Ratingnya tembus 19. Why? Kenapa?

1. Pemainnya fresh yah walaupun Amanda, Evan, Arya bukan bintang baru. Tapi beberapa tahun ini sinetron cenderung Varell, Wilona, Stevans dan kawan-kawannya. Bosankan?

2. Ceritanya bukan cuma orang ketiga tapi ada misteri dan yang khas ada panti asuhannya. Jarangkan?

3. Ost nya Babang Fadly, kemudian dicover oleh Astrid juga nyatu banget dengan ceritanya, kayaknya.

4. Bosen dengan drama remaja ala-ala Putri dan Pangeran, Anak Jalanan, mungkin publik rindu ala drama keluarga tahun 1990an seperti Noktah Merah Perkawinan, Tersanjung etc

5. Kalau nonton drama yang komedi juga sering terlalu panjang, kapan tamatnya, kapan lihat bintang baru kan?

6. Ceritanya konon kaya drakor, tapi saya ndak pernah nonton drakor ding.

7.Mungkin rezekinya Amanda, Evans dll tahun ini ya.

8. Dialognya baper, kayak di novel-novel.



Rabu, 02 Desember 2020

Dari Silnas FLP 2020

 Pas mendaftar ikut Silnas FLP 2020, saya juga sedang proses registrasi ikut uji sertifikasi penulis nonfiksi yang diselenggarakan Puskurbuk. Sayangnya, pas jadwal ujian dibuka, tanggalnya 27 november sampai dengan desember 2020. Sedang Silnas tanggalnya 28 sampai dengan 29 November, sama-sama via webinar, zoom.

Titik terang, ketika uji sertifikasi mengharuskan para peserta harus menggunakan zoom dari dua perangkat sekaligus yakni HP dan Leptop. Dan di rumah ndak ada leptop. Ada leptop tapi punya adik, dan rusak. Terpaksa, dengan berat hati, saya undur diri dari agenda puskurbuk.

Masalah selesai? No. Beberapa hari menjelang Silnas, saya dikirimi rundown acara yang ternyata full banget selama dua hari. Hari pertama, dari jam 8 pagi hingga 9 malam. Kebayang betapa riwehnya seharian di depan HP. Saya juga mikir, kira-kira agenda bisa ikut semua nggak? kira-kira HPnya bersahabat nggak? kira-kira kouta dan baterai bersahabat nggak?. Tambah lagi, saya harus berada di komisi A, yang bahas AD/ART yang kalau offline saat sidang komisi bisa sampai subuh hari.

Sabtu pagi, saya stay di depan HP sambil ngejaga warung. Energi muncul ketika Kang Irfan, Mas Zein, Daeng Gegge dan lain-lain menyapa "Eh ada penulis produktif dari Tegal nih ( alhamdulillah didoakan ), Eh Mas Suto sekarang subur, Mas Suto, piye kabari dan lain sebagainya."

Ternyata berkah energi ini, satu persatu agenda hari pertama terselesaikan. Bukan tanpa masalah, tapi semua disiasati. Saya buka vidio pas acara belum dimulai, setelah itu mute mik, mute kamera kalau ngasih pendapat, tanya di kolom chat. Yah walaupun itu sebenarnya melanggar tata tertib silnas. Hihii. Pas sharing time Uni Imun dan Kang Irfan, saya kepaksa via youtube karena HP puanas banget.Malam harinya juga ikut meeting sambil jaga warung, sambil ngasih les privat seperti biasanya.

Pagi harinya, beruntung karena tata tertibnya ndak seketat hari pertama. Saya menyimak ilmu tentang transformasi bacaan anak dari Mas Ali Muakhir, Menulis Menyembuhkan dari Mba Ije, Manfaat Belajar Sastra dari Mba Helvi, Sastra Islami oleh Kang Abik, serta FLP to global yang diisi dari Mba Asma, Mba Sinta dan Mba Dee serta agenda-agenda lain yang dikomandani Mba Afra dan panitia silnas FLP 2020.

Terakhir, saya berterimakasih sekali dengan teman-teman panitia Silnas FLP yang sangat luar biasa, dan bersyukur Silnas kali ini via Zoom. Kenapa? karena baru-baru ini ada pejabat dan ulama yang kena covid padahal mereka berdua sangat menjaga protokol kesehatan. Banget.




Selasa, 01 Desember 2020

Resensi Buku Indiva 1

 

Bukan Papa Idaman.

Judul Buku : Papa Idamanku

Penulis : Farah Hasanah, Dinda Rahmadhani, dkk

Penerbit : Peci, Idiva, Solo

Cetakan : Maret 2020

Tebal buku : 146 hlm

Harga : 39.000

 

            “Selamat pagi, Anesa. Anak Papa paling cantik, baik hati dan rajin menabung.”

            Nesa sebal dengan Papanya. Bukan karena Papanya tidak baik, tidak perhatian, tapi karena Papanya tersebut suka mengeluarkan kata-kata yang terdenganr lebay di telinganya. Padahal, setahu Nesa, Papa bukan sastrawan atau pujangga.

            Nesa semakin sebal karena Papanya tidak hanya lebay di depannya, di depan Mama atau di depan adiknya. Tapi juga di depan teman-temannya. Akibatnya, teman-temannya sering bisik-bisik membicarakan kelebayan Papanya.

            Suatu hari, Papa dipindah tugaskan ke kota lain. Tentu saja Nesa ikut serta pindah dan mencari sekolah baru.

            Beruntung, Nesa punya teman baru di rumah barunya yang juga satu sekolah. Di bernama Arina. Saat Arina main ke rumah, Papa ikut ngobrol. Tentu saja dengan kata-kata puitis, lebay.

            Di depan Nesa, Arina terlihat tidak ada masalah. Tapi Nesa takut Arina akan menceritakan kelebayan Papanya ke teman-teman di sekolah barunya.

            ****

            Hari pertama di sekolah barunya, Nesa berkenalan dengan Neta yang mengaku sebagai penulis cilik. Yang membuat heran, teman barunya tersebut punya penulis idola yang namanya seperti nama Papa.

            Siapakah sebenarnya Papa Nesa?

            Buku kumpulan cerpen anak bertajuk Papa Idamanku, berisi 11 cerita yang ditulis anak-anak hebat, penulis-penulis masa depan yang menjuarai Kompetisi Menulis yang diadakan Penerbit Indiva tahun 2019.

            Selain cerita apik berjudul Papa Idamanku yang ditulis dik Farah Hasanah K, ada banyak cerita lain dalam buku ini. Seperti, Sepatu Alma, Bola Persahabatan, Bukan Bekal Biasa, Tangan Malaikat dan masih banyak lagi cerita lainnya.

            Meskipun penulisnya anak-anak yang sebagian besar masih duduk di Sekolah Dasar, buku ini sarat hikmah yang bisa dipetik oleh para pembacanya. Tidak hanya itu, cerita-cerita di buku ini juga ada lucunya, ada harunya, pokoknya seru deh.

            Kelebihan lain, kumpulan cerita anak ini juga layout dan ilustrasinya cantik dan menawan.

            Catatan saya, di buku ini ada cerita tentang pelukis cilik yang ngambek, mogok melukis gara-gara mendengarkan ceramah di sebuah radio.

            Menurut saya, tema dan cerita ini terlalu berat. Padahal anak-anak harus fun saat melahap sebuah buku. Mengapa? Agar minat bacanya terus terjaga.

            Di luar itu, buku ini harus dibaca siapa saja. Terutama anak-anak mulsim.

 

 

            Peresensi : Sutono, FLP Tegal.

    


            FB : Sutono Suto

            IG : sutono_adiwerna

Serunya beli buku-buku seken

 1. Buku yang kita dapatkan original dengan harga terjangkau. 2. Pernah mendapatkan buku yang edisi PO, ada tanda tangan penulisnya. 3. Pern...