Pas mendaftar ikut Silnas FLP 2020, saya juga sedang proses registrasi ikut uji sertifikasi penulis nonfiksi yang diselenggarakan Puskurbuk. Sayangnya, pas jadwal ujian dibuka, tanggalnya 27 november sampai dengan desember 2020. Sedang Silnas tanggalnya 28 sampai dengan 29 November, sama-sama via webinar, zoom.
Titik terang, ketika uji sertifikasi mengharuskan para peserta harus menggunakan zoom dari dua perangkat sekaligus yakni HP dan Leptop. Dan di rumah ndak ada leptop. Ada leptop tapi punya adik, dan rusak. Terpaksa, dengan berat hati, saya undur diri dari agenda puskurbuk.
Masalah selesai? No. Beberapa hari menjelang Silnas, saya dikirimi rundown acara yang ternyata full banget selama dua hari. Hari pertama, dari jam 8 pagi hingga 9 malam. Kebayang betapa riwehnya seharian di depan HP. Saya juga mikir, kira-kira agenda bisa ikut semua nggak? kira-kira HPnya bersahabat nggak? kira-kira kouta dan baterai bersahabat nggak?. Tambah lagi, saya harus berada di komisi A, yang bahas AD/ART yang kalau offline saat sidang komisi bisa sampai subuh hari.
Sabtu pagi, saya stay di depan HP sambil ngejaga warung. Energi muncul ketika Kang Irfan, Mas Zein, Daeng Gegge dan lain-lain menyapa "Eh ada penulis produktif dari Tegal nih ( alhamdulillah didoakan ), Eh Mas Suto sekarang subur, Mas Suto, piye kabari dan lain sebagainya."
Ternyata berkah energi ini, satu persatu agenda hari pertama terselesaikan. Bukan tanpa masalah, tapi semua disiasati. Saya buka vidio pas acara belum dimulai, setelah itu mute mik, mute kamera kalau ngasih pendapat, tanya di kolom chat. Yah walaupun itu sebenarnya melanggar tata tertib silnas. Hihii. Pas sharing time Uni Imun dan Kang Irfan, saya kepaksa via youtube karena HP puanas banget.Malam harinya juga ikut meeting sambil jaga warung, sambil ngasih les privat seperti biasanya.
Pagi harinya, beruntung karena tata tertibnya ndak seketat hari pertama. Saya menyimak ilmu tentang transformasi bacaan anak dari Mas Ali Muakhir, Menulis Menyembuhkan dari Mba Ije, Manfaat Belajar Sastra dari Mba Helvi, Sastra Islami oleh Kang Abik, serta FLP to global yang diisi dari Mba Asma, Mba Sinta dan Mba Dee serta agenda-agenda lain yang dikomandani Mba Afra dan panitia silnas FLP 2020.
Terakhir, saya berterimakasih sekali dengan teman-teman panitia Silnas FLP yang sangat luar biasa, dan bersyukur Silnas kali ini via Zoom. Kenapa? karena baru-baru ini ada pejabat dan ulama yang kena covid padahal mereka berdua sangat menjaga protokol kesehatan. Banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar