Judul Buku : Tragedi Apel dan Buku Ajaib
Jiko
Pengarang
: Yosep Rustandi
Penerbit
: Lintang, Indiva, Solo
Cetakan
: Juli 2020
Tebal
; 160 hlm
ISBN
:978-623-253-002-7
Harga
: 40.000
Alin
pemulung cilik yatim. Alin sedih ketika ibunya sakit dan bocah laki-laki
tersebut tidak dapat membawa ibunya berobat ke klinik karena tidak punya uang.
Penghasilannya dari mulung hanya cukup untuk beli beras dan sedikit lauk. Alin
semakin sedih karena ibunya tak mau makan kalaupun mau, hanya sesuap demi
sesuap. Ibunya ingin sekali makan buah apel. Alin pikir, jika dirinya membawa
apel ibunya akan sembuh dan sehat seperti sediakala.
Saat
memulung bersama Jiko sahabatnya, Alin melihat Mbak-Mbak berseragam SMA sedang
beli sekilo apel. Tanpa pikir panjang, Alin merebut kantong plastik berisi apel
tersebut dan lari sekencang kijang diikuti Jiko dibelakangnya. Masalah mulai
timbul, karena Alin ingat kalau ibunya pantang memakan sesuatu dari hasil
mencuri. Karena tahu Jiko itu sudah bisa baca setelah sekolah di Sanggar Hati
juga mempunyai buku ajaib, Alin bertanya kepada sahabatnya bagaimana caranya
agar ibu mau makan apel curian sehingga ibunya sembuh. Sayangnya, di jalan apel
tersebut hanyut ke sungai karena hendak direbut Atang Cs. Masalah semakin
pelik, seru di Sanggar Hati, tempat Jiko belajar baca tulis gratis kedatangan
guru baru, Kak Dini, yang apelnya dicuri Alin. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Tragedi
Apel dan Buku Ajaib Jiko adalah novel anak yang menjadi juara pertama Kompetisi Menulis Novel Anak Indiva tahun 2019 lalu. Membaca novel anak ini, kita
akan mendapat petualangan seru yang penuh haru. Kelebihan buku ini selain
ceritanya bagus, banyak pesan-pesan kebaikan yang bisa diambil oleh para pembacanya.
Kelebihan lainnya, layout, ilustrasinya menawan dan pas buat pembaca anak.
Tapi
tidak ada gading yang tak retak. Harga beras, dalam buku ini masih sangat murah
sekali, tetapi novel anak ini tidak detail setting tahun 1990-annya. Ada juga typo di sebuah halaman. Tapi, itu tentu
saja tidak mengurangi nilai buku keren ini. Menurut saya, buku ini cocok dibaca
siapa saja terutama anak-anak yang sudah lancar membaca dan tentu saja guru
juga orang tua untuk diceritakan kembali kepada putra-putri tercinta. Selamat
Membaca.
Peresensi : Sutono, penulis lepas, pembaca
buku. Tinggal di Tegal.