Sabtu, 06 Maret 2021

Kisah Sedih Pencuri Apel

 



                Judul Buku : Tragedi Apel dan Buku Ajaib Jiko

            Pengarang : Yosep Rustandi

            Penerbit : Lintang, Indiva, Solo

            Cetakan : Juli 2020

            Tebal ; 160 hlm

            ISBN :978-623-253-002-7

            Harga : 40.000

               

                Alin pemulung cilik yatim. Alin sedih ketika ibunya sakit dan bocah laki-laki tersebut tidak dapat membawa ibunya berobat ke klinik karena tidak punya uang. Penghasilannya dari mulung hanya cukup untuk beli beras dan sedikit lauk. Alin semakin sedih karena ibunya tak mau makan kalaupun mau, hanya sesuap demi sesuap. Ibunya ingin sekali makan buah apel. Alin pikir, jika dirinya membawa apel ibunya akan sembuh dan sehat seperti sediakala.

                Saat memulung bersama Jiko sahabatnya, Alin melihat Mbak-Mbak berseragam SMA sedang beli sekilo apel. Tanpa pikir panjang, Alin merebut kantong plastik berisi apel tersebut dan lari sekencang kijang diikuti Jiko dibelakangnya. Masalah mulai timbul, karena Alin ingat kalau ibunya pantang memakan sesuatu dari hasil mencuri. Karena tahu Jiko itu sudah bisa baca setelah sekolah di Sanggar Hati juga mempunyai buku ajaib, Alin bertanya kepada sahabatnya bagaimana caranya agar ibu mau makan apel curian sehingga ibunya sembuh. Sayangnya, di jalan apel tersebut hanyut ke sungai karena hendak direbut Atang Cs. Masalah semakin pelik, seru di Sanggar Hati, tempat Jiko belajar baca tulis gratis kedatangan guru baru, Kak Dini, yang apelnya dicuri Alin. Bagaimana kelanjutan ceritanya?

                Tragedi Apel dan Buku Ajaib Jiko adalah novel anak yang menjadi juara pertama  Kompetisi Menulis Novel Anak Indiva  tahun 2019 lalu. Membaca novel anak ini, kita akan mendapat petualangan seru yang penuh haru. Kelebihan buku ini selain ceritanya bagus, banyak pesan-pesan kebaikan yang bisa diambil oleh para pembacanya. Kelebihan lainnya, layout, ilustrasinya menawan dan pas buat pembaca anak.

                Tapi tidak ada gading yang tak retak. Harga beras, dalam buku ini masih sangat murah sekali, tetapi novel anak ini tidak detail setting tahun 1990-annya. Ada  juga typo di sebuah halaman. Tapi, itu tentu saja tidak mengurangi nilai buku keren ini. Menurut saya, buku ini cocok dibaca siapa saja terutama anak-anak yang sudah lancar membaca dan tentu saja guru juga orang tua untuk diceritakan kembali kepada putra-putri tercinta. Selamat Membaca.

 

                Peresensi : Sutono, penulis lepas, pembaca buku. Tinggal di Tegal.

Rabu, 20 Januari 2021

BTS Jalitheng

 BTS, fabel Jalitheng yang masuk 50 besar dari 389 cerita yang masuk di sayembara dongeng SIP Publishing.

Pas lihat poster lomba, sebenarnya ndak niat ikutan. Pertama, saya merasa bukan penulis lomba karena sering kalah lomba. Kedua, saya jarang bikin dongeng. Kalau baca majalah bobo, dongeng tak skip, cuma baca cerpen saja. Ketiga, jurinya mas Ali Muakhir, Mba Mulasih Tari pasti milihnya ketat.

Poster lomba itupun berlalu.

Someday, saya diinvite grup FB alumni kelasnya uni Dian Onasis. Di sana diposting info lomba dongeng SIP yg ternyata diperpanjang.

Entah mengapa, saya jadi tertarik ikut. Saat itu juga saya baca syarat-syaratnya. Pagi harinya, saya pesan e book syarat ikut lomba tersebut. Ebook how to menulis dongeng itu, lumayan buat gambaran.

Aha, saya jadi ingat. Suatu malam, lihat kucing baru lahiran di seberang jalan di dalam kardus. Saya bukan cat lover, tapi kalau pas makan terus ada kucing, pasti ngasih yg sekiranya kucing doyan. Jadi walaupun geli sama kucing yg baru lahir, saya tepikan kardus berkucing itu ke teras rumah ben ndak kehujanan.

Nah peristiwa itulah saya sulap jadi fabel dan saya kirim.

Ngirim ngirim saja. Walau ndak juara, seneng dapat 50 besar dan bakalan dibukuin, dapat medali. Yey akhirnya punya medali. Some day moga dapat piala. Aamiin.



Serunya beli buku-buku seken

 1. Buku yang kita dapatkan original dengan harga terjangkau. 2. Pernah mendapatkan buku yang edisi PO, ada tanda tangan penulisnya. 3. Pern...